Cara bersyukur | Trading Forex | Forex Mart

Wednesday 16 July 2008

"BARANG SIAPA YANG TIDAK MENGADAP KEPADA ALLAH KETIKA DIBERI KEHALUSAN-KEHALUSAN JAPUNGANYA, NISCAYA DIA AKAN DIBELENGGU DENGAN BERBAGAI RANTAI UJIAN, BARANG SIAPA TAK MENSYUKURI SEGALA NIKMAT. DAN BARANG SIAPA TAK MENSYUKURI NIKMAT, BENAR-BENAR DIA TELAH MENGIKAT DENGAN TALI"

Sebagai seorang mukmin yang telah begitu banyak menerima kenikmatan, kita seharusnya banyak bersyukur pada Tuhan Yang Maha Memberi Kenikmatan (Allah). Bahkan begitu banyaknya, hingga kita tak akan perna mampu untuk menghitungnya.
Kenikmatan, yang oleh Imam Ghozali dikatakan sebagai kebahagiaan, kebaikan, kekuatan dan segala macam keinginan yang dapat terpenuhi dan kita rasakan, pada hakekatnya terbagi dua macam, yaitu:
  • (1). kenikmatan yang bersifat fitri Atau Azazi, yakni kenikmatan yang diberikan Allah sejak manusia dilahirkan. Misalnya telinga untuk mendengar, mata untuk melihat, hati (akal) untuk berfikir, serta alat-alat tubuh lain yang diperlukan.
    "Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati, agar kamu bersyukur ".(An-Nahl;78)
    (2). Kenikmatan yang dirasakan pada waktu yang akan datang (tidak langsung diberikan ketika lahir). Yang termasuk kedalam kenikmatan ini adalah, bumi dan semua yang terkandung didalamnya untuk manusia.

Demikian besar dan terlau seringnya kita menerima dan merasakan nikmat Allah. Hingga sering kali kita lupa, bahwa apa yang kita terima dan rasakan itu merupakan nikmat. Seperti halnya pada orang yang sehat, karena berhari-hari, berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun dalam keadaan sehat, maka ia sama sekali tidak merasa bahwa kesehatannya itu merupakan nikmat. Baru ketika terserang penyakit, ia akan merasa betapa besar nikmat berupa kesehatan itu.
kalau Nabi Muhammad sendiri sebagai orang yang ma'sum atau terpelihara dari dosa saja merasa takut tidak termasuk kedalam golongan orang-orang yang bersyukur, apakah lalu kita yang berlumuran dosa ini tidak merasa malu untuk menerima pemberian-Nya tanpa mau bersyukur kapada-Nya? Sebagai orang mukmin kita tentu tidak ingin mengabaikan perintah Allah, sebagai mana tersirat dalam Al-Qur'an Surat An-Nahl;144, yang artinya;
"Bersyukurlah terhadap nikmat Allah, jika kamu sungguh-sungguh menyembah kepada-Nya".
Adapun tentang cara-cara bersyukur itu ada tiga macam, yaitu:
  • (1).bersyukur dengan hati. Maksudnya, ia merasa yakin bahwa segala macam kenikmatan itu datangnya dari Allah.
    "Dan apa saja ni'mat yang ada padamu, maka dari Allahlah (datangnya), dan bila kamu ditimpa oleh kemadhorotan, maka hanya kepada-Nyalah kamu meminta pertolongan".(Al-Nahl;53)
    (2). Bersyukur dengan lesan. Maksudnya dengan memperbanyak bacaan Hamdalah (Al-Hamdulillah).
    "Dan terhadap nikmat Tuhanmu maka hendaklah kamu menyebutkannya (bersyukur)".(Adh-Dhuhaa;11)
    (3). Bersyukur dengan semua anggota badan.
jadi dengan demikian, bersyukur itu tidak hanya cukup dengan lesan atau ucapan saja. Tapi lebih dari pada itu harus diwujudkan dengan perbuatan.

Artikel diambil dari http://my.opera.com

0 comments:

Post a Comment